
Hai semuanya! Kali ini kita akan mengupas tuntas tentang bagaimana caranya membuat landing page yang super keren untuk promosi produk terbaru kamu. Mungkin banyak dari kamu yang udah pernah denger tentang landing page, tapi gimana sih caranya biar bener-bener bisa bikin orang tertarik dan akhirnya membeli produk kamu? Yuk, kita simak tips-tips berikut!
1. Desain yang Menarik dan Responsif: Gerbang Kesan Pertama
Tampilan itu penting banget, lho! Landing page adalah ‘wajah’ pertama produk kamu di dunia digital. Pastikan desainnya menarik dan responsif, alias bisa tampil dengan baik di berbagai perangkat, baik itu komputer, tablet, maupun smartphone. Jangan sampai calon pembeli kabur cuma karena tampilan yang nggak nyaman dilihat.
Menurut data terbaru dari Google, lebih dari 50% traffic website global berasal dari perangkat mobile. Artinya, kalau landing page kamu nggak responsif, kamu sudah kehilangan separuh potensi pembeli!
Tips Desain:
- Gunakan warna yang sesuai dengan branding produk kamu.
- Jangan terlalu ramai, simpel tapi elegan lebih baik. Fokus pada visual hierarchy.
- Perhatikan tata letak, jangan bikin pengunjung bingung.

2. Judul yang Menggoda: Kunci Klik dan Tahan Perhatian
Judul adalah hal pertama yang dilihat pengunjung. Buatlah judul yang singkat, padat, dan menggoda. Judul harus bisa langsung menarik perhatian dan bikin orang penasaran. Gunakan keyword utama kamu di headline ini!
Contoh Judul:
- “Rasakan Kelezatan Baru dengan Produk X: Solusi Praktis Kebutuhan Dapurmu!”
- “Inovasi Terbaru yang Bikin Hidup Lebih Mudah: Dapatkan Software X-Pro Sekarang!”
3. Konten yang Relevan, Menarik, dan Otoritatif
Selain judul, isi dari landing page juga harus menarik dan relevan. Jelaskan keunggulan produk kamu dengan bahasa yang mudah dipahami dan jangan lupa untuk memasukkan elemen storytelling biar pengunjung merasa lebih terhubung.
Menambahkan Bukti dan Nilai Jual (EEAT)
Bagaimana cara meningkatkan kepercayaan pengunjung pada produk baru yang belum punya banyak ulasan?
Ini pertanyaan krusial. Jawabannya adalah dengan membangun EEAT (Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness).
- Tunjukkan Bukti: Ceritakan bagaimana produk kamu bisa memecahkan masalah mereka. Misal, jika produkmu adalah software AI seperti ChatGPT-4 atau Qwen AI, jelaskan kasus penggunaan spesifik yang menunjukkan efisiensinya.
- Data & Sumber Kredibel: Sertakan testimoni dari pengguna awal (beta tester) atau, jika memungkinkan, tunjukkan hasil uji coba internal. Misalnya, “Berdasarkan penelitian internal selama 6 bulan, pengguna produk ini mengalami peningkatan efisiensi kerja sebesar 45%.”
- Visual yang Profesional: Sertakan video demo atau gambar produk dengan kualitas tinggi.

4. Call to Action (CTA) yang Jelas dan Kuat
CTA adalah ajakan untuk melakukan sesuatu, misalnya membeli produk, mendaftar, atau mengunduh sesuatu. Pastikan CTA kamu terlihat jelas dan menonjol. Ini adalah elemen yang mendorong konversi!
Tips CTA:
- Gunakan kata-kata yang mendorong tindakan, seperti “Beli Sekarang & Dapatkan Diskon 50%“, “Coba Gratis Selama 7 Hari“, atau “Daftar Webinar Eksklusif Ini!“.
- Tempatkan CTA di posisi yang strategis, misalnya di bagian atas (above the fold) dan bawah halaman.
5. Kecepatan Loading yang Cepat: Bukan Pilihan, Tapi Kewajiban SEO
Jangan lupa, kecepatan loading halaman sangat berpengaruh, baik pada pengalaman pengguna (UX) maupun SEO. Pengunjung bisa kabur kalau halaman kamu loading-nya lama. Optimalkan gambar dan elemen lainnya agar landing page kamu bisa diakses dengan cepat.
Menurut Core Web Vitals Google, metrik seperti LCP (Largest Contentful Paint) harus di bawah 2,5 detik untuk memberikan pengalaman pengguna yang baik. Kamu bisa menggunakan tool Google PageSpeed Insights untuk mengukur dan mendapatkan rekomendasi perbaikan.

6. Formulir yang Sederhana: Minimalkan Friksi Konversi
Jika kamu butuh pengunjung untuk mengisi formulir (misalnya untuk lead generation), pastikan formulir tersebut sederhana dan mudah diisi. Jangan minta terlalu banyak informasi, cukup yang penting-penting saja.
Tips Formulir:
- Hanya minta informasi yang benar-benar diperlukan.
- Buat formulir dalam beberapa langkah kecil jika memang harus panjang. Ini bisa meningkatkan tingkat penyelesaian formulir.
7. Uji dan Perbaiki (A/B Testing): Evolusi Menuju Kesempurnaan
Setelah landing page kamu jadi, jangan lupa untuk selalu menguji dan memperbaiki. Proses ini dikenal sebagai A/B Testing atau split testing.
Kenapa A/B testing sangat penting untuk landing page promosi produk?
Karena apa yang kamu pikir paling efektif belum tentu bekerja di mata audiens. A/B Testing memungkinkan kamu membandingkan dua versi halaman (misalnya, dua judul berbeda atau dua warna CTA) untuk melihat mana yang menghasilkan tingkat konversi lebih tinggi.
Tools yang Bisa Digunakan:
- Google Analytics 4 (GA4): Wajib kamu pakai untuk melacak perilaku pengguna, sumber traffic, dan tujuan konversi.
- Heatmap tools seperti Hotjar atau Microsoft Clarity: Membantu kamu melihat di mana pengunjung mengklik, scroll, dan berhenti, sehingga kamu tahu elemen mana yang paling menarik perhatian.
- Ahrefs atau SEMRush: Meskipun utamanya untuk SEO, data keyword dan traffic pesaing bisa jadi inspirasi penting untuk konten dan judul landing page.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, kamu bisa membuat landing page yang nggak cuma menarik tapi juga efektif dalam mempromosikan produk terbaru kamu. Ingat, kunci sukses dari landing page adalah tampilan yang menarik, konten yang relevan dan kredibel, serta CTA yang jelas.
Jika kamu punya pertanyaan atau ingin berbagi hasil A/B testing landing page kamu, jangan ragu tulis di kolom komentar ya!





