
Ingin Konversi yang Gila-gilaan? Coba Trik Retargeting Ini! – Pernah ngalamin kayak gini? Kamu lagi browsing-browsing produk di suatu toko online, terus pas lagi buka Instagram, iklan produk itu muncul lagi. Atau mungkin pas lagi nonton YouTube, iklan yang sama muncul lagi. Nah, itu dia yang namanya retargeting atau yang sering disebut remarketing. Ini adalah taktik canggih untuk memburu kembali calon pembeli yang sudah menunjukkan minat tapi belum menyelesaikan transaksi.
Kenapa Retargeting Itu Penting?
Bayangin aja, kamu lagi naksir sepatu baru. Pas kamu udah lihat-lihat, kamu keluar dari website-nya. Nah, retargeting ini kayak sahabat yang selalu ngingetin kamu tentang sepatu impianmu itu. Dengan terus-terusan muncul di depan mata, kamu jadi makin kepikiran buat beli.
Baca juga: Bosan Konten diangurin? Ini Cara Membuatnya Jadi Primadona di InternetFakta Menarik: Rata-rata website hanya berhasil mengonversi 2-4% pengunjung di kunjungan pertama. Artinya, ada 96-98% peluang yang hilang! Di sinilah retargeting berperan. Menurut data dari HubSpot, retargeting bisa meningkatkan respons iklan hingga 400% dan konversi sebanyak 147% karena kamu menargetkan orang yang sudah akrab dengan brand kamu. Ini menunjukkan betapa besarnya potensi pendapatan yang tersembunyi di dalam keranjang belanja yang ditinggalkan.
Strategi Retargeting yang Bikin Nagih
Bagi-bagi Pelanggan Jadi Geng-gengan (Segmentasi Mendalam)
Jangan anggap semua pengunjung itu sama. Bagi mereka jadi beberapa kelompok berdasarkan minat, perilaku belanja, atau produk yang pernah mereka lihat. Misalnya, kelompok yang udah masukin produk ke keranjang tapi belum jadi beli (Abandoned Cart), atau kelompok yang sering lihat produk tertentu. Dengan begitu, kamu bisa kasih penawaran yang lebih personal.
Tingkatkan Expertise: Pembagian ini harus lebih detail. Misalnya, pisahkan audiens yang mengunjungi halaman produk A dalam 7 hari terakhir, dari audiens yang mengunjungi halaman A 30 hari yang lalu. Kamu bahkan bisa memanfaatkan integrasi data dari Google Analytics 4 (GA4) untuk membuat audiens list yang sangat spesifik berdasarkan event atau tindakan tertentu di website kamu. Personalisasi pesan ini jauh lebih efektif daripada iklan masal.

Urutan Pesan yang Bikin Penasaran (Ad Sequencing)
Jangan langsung nawarin diskon besar-besaran di iklan pertama. Cobain buat bikin urutan pesan yang bikin pelanggan penasaran. Misalnya, awal-awal kasih teaser tentang produk baru, terus baru kasih penawaran spesial.
Contoh Sequencing:
- Hari 1-3: Iklan Awareness (mengingatkan tentang produk yang dilihat).
- Hari 4-7: Iklan Consideration (memberi review atau manfaat produk, membangun Trustworthiness).
- Hari 8-14: Iklan Conversion (memberikan urgency seperti diskon atau free shipping). Pendekatan bertahap ini akan mengiringi calon pelanggan melewati customer journey mereka dengan lebih halus.
Iklan yang Kreatif dan Menarik (Dinamis dan Cross-Channel)
Bosan liat iklan yang itu-itu aja? Bikin iklan yang unik dan kreatif. Kamu bisa pakai video, gambar bergerak, atau bahkan kuis. Yang penting, bikin iklanmu beda dari yang lain.
Manfaatkan Iklan Dinamis: Iklan retargeting terbaik hari ini adalah Iklan Dinamis. Platform seperti Meta Ads (Facebook & Instagram) dan Google Ads memungkinkan kamu menampilkan iklan produk yang SAMA PERSIS dilihat oleh pengunjung, lengkap dengan harga dan image yang relevan. Ini adalah personalisasi tingkat tinggi yang sangat sulit diabaikan.
Apakah retargeting hanya bisa dilakukan di media sosial? Tentu tidak. Strategi cross-channel sangat kuat. Selain media sosial, kamu bisa menggunakan email retargeting untuk mengirimkan follow-up khusus, atau Search Retargeting yang menargetkan kembali audiens berdasarkan kata kunci yang mereka cari di mesin telusur. Dengan begitu, brand kamu hadir di setiap langkah digital mereka.

Timing yang Pas
Nggak semua orang langsung beli setelah lihat iklan. Ada yang butuh waktu buat mikir. Jadi, atur jadwal tayang iklan kamu dengan baik. Misalnya, kalau ada yang udah masukin produk ke keranjang tapi belum beli, kamu bisa kasih reminder 24 jam kemudian.
Tools Retargeting yang Bikin Kerjaan Makin Mudah
Sekarang banyak banget platform iklan yang menyediakan fitur retargeting. Beberapa yang populer adalah:
- Google Ads: Cocok banget buat kamu yang mau menargetkan pengguna Google Search, YouTube, dan jaringan display luas melalui Display Network.
- Facebook Ads (Meta Ads): Platform yang paling banyak digunakan untuk iklan retargeting di sosial media, mencakup Facebook dan Instagram.
- LinkedIn Ads: Penting bagi bisnis B2B yang ingin menargetkan para profesional berdasarkan jabatan atau industri mereka.
Retargeting itu kayak pancingan yang bikin calon pelanggan kamu nggak bisa lepas. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa meningkatkan penjualan dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan.
Baca juga: Siapa Sangka? Data Analitik Ini Bisa Mengubah Nasib Website Anda!Tips Tambahan (Gaya Copywriter Profesional)
Jangan Ganggu Terus (Frequency Capping)
Meskipun retargeting itu efektif, jangan terlalu sering menampilkan iklan yang sama. Bisa-bisa pelanggan malah kesal. Gunakan fitur Frequency Capping di platform iklan kamu (misalnya, batasi maksimal 3-5 kali tayang per hari per pengguna) agar audiens tidak merasa terganggu (ad fatigue). Jurnal penelitian dari Digital Marketing Institute menyarankan frequency optimal antara 7-10 kali tayang per bulan untuk hasil terbaik.
Ukur Hasilnya (Attribution Modeling)
Gunakan tools analisis untuk melihat sejauh mana kampanye retargeting kamu berhasil. Selain angka klik dan konversi, pahami Attribution Modeling di Google Ads dan GA4. Ini akan membantu kamu mengidentifikasi iklan atau channel mana yang paling berperan dalam proses pembelian, bukan hanya yang terakhir diklik.

Sesuaikan dengan Anggaran
Pilih platform dan fitur yang sesuai dengan budget kamu. Mulailah dari audiens yang paling ‘panas’ (misalnya Abandoned Cart) karena mereka memiliki Conversion Rate tertinggi, sehingga Return on Ad Spend (ROAS) kamu bisa maksimal sejak awal.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, coba trik retargeting ini dan rasakan sendiri hasilnya! Dengan retargeting, bisnis kamu bakal makin laris manis!





